Mengenai Saya

Foto saya
Aku Seorang Pelajar di SMAN 1 Tanah Grogot, Kab. Paser, Kalimantan Timur. Aku hanya cowok biasa (menurutku begitu, Kehidupanku sehari - hari menurutku sama dengan pelajar lainnya hanya saja dulunya aku hanyalah anak kecil yang sering dianggap remeh dan di olok - olok oleh kawanku walaupun sekarang masih tapi tidak sesering dulu. semenjak SMP aku berubah menjadi lebih dewasa, bisa menahan amarahku dan Semenjak SMA... bisa dibilang makin keren ahahaha

Sabtu, 02 Oktober 2010

Surat Dari Rakyat
Karya:I.R.Welas

Tangis dan Tawa.. Dua rasa yang beradu di tanah airku
Menghiasi hari-hari negeri ini
Dari pagi menyingsing hingga tenggelamnya mentari…
Aku termenung…
Memandang negeriku yang kaya
Namun penuh dengan sedih dan dera
Kebisuanku yang tanpa arti
Memenuhi jiwa, layaknya tinta botolan
Yang ditumpahklan ke selmbar kertas kosong
Hingga membentuk susunan tanpa makna…
Negeri ini bagaikan tak berhenti menangis
Mengalirkan air mata kesedihan
Membanjiri jalan-jalan kota metropolitan
Melongsorkan hutan dan gunung-gunung di negeriku
Bagaikan badai bencana
Pertanda kiamat yang semakin dekat
Pertanda kehancuran besar yang mampu melumatku
Dan melindas orang-orang
Yang tak menghargai, dan menginjak-injak
Harga diri negeri ini…
Tak henti-hentinya jutaan orang menangis
Tak henti-hentinya jutaan orang bersedih
Hari demi hari yang berganti
Berita demi berita televisi di siarkan
Namun yang orang-orang dapatkan
Hanyalah kehampaan dan harapa-harapan kosong
Dari mereka yang buta hati dan jiwanya
Karena terhasut oleh malaikat berambut merah
Bersayapkan kain tipis kehijauan
Yang menyelimuti mereka hingga tak mampu melepaskan diri darinya
Mereka… Orang-orang yang bersembunyi di balik meja hukum
Tak tahu berapa banyak penderitaan
Yang telah mereka berikan
Ribuan kali mereka menebar janji
Jutaan kali mereka menyebarkan kebohongan
Dan tak terhitung lagi orang yang mereka buat menderita

Mereka… orang-orang yang berdasi
Hanyalah kumpulan pendusta
Yang menistakan diri mereka
Menjadikan diri mereka.. lebih menjijikkan
Dari pada hal-hal yang mereka pikir jorok dan kotor
Kata demi kata yang mereka keluarkan
Bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan ke dalam sungai
Mengalir bersama dengan sampah-sampah lain yang dicelupkan
Hingga akhirnya mengotori lautan
Banyak perbuatan-perbuatan
Yang tanpa mereka sadari menghancurkan harapan negeri ini
Bumi telah berkata
Bahwa ia mampu memenuhi seluruh kebutuhan dan keinginan manusia
Namun ia tak mampu memenuhi keinginan orang-orang yang rakus
Yang merusak, dan tak mampu mengenali dirinya sendiri
Dimana kebanggaan para manusia
Sebagai makhluk tuhan paling sempurna Sekarang
Tangis dan cemohan dianggap biasa
Pendapat rakyat bagaikan angin lalu
Tak ada artinya di depan lembaran-lembaran hijau
Yang memenuhi dompet-dompet berlapis kulit buaya

Para wakil rakyat…
Kalau memang tak ada harapan bagi negeri ini
Untuk apa kalian masih disana
Kami masih percaya ada yang bisa kalian perbuat
Selama masih bisa bertaubat
Kata-kata yang kutuliskan…
Jangan kau anggap sebagai cemohan
Buatlah itu jadi kritik penyemangatmu
Yang akan merubah negeri ini
Yang akan membawanya ke jalan lurus
Yang berujungkan kemakmuran bagi kami
Para rakyat Negeri ini
Di pundakmulah kami titipkan harapan-harapan